Kajian ini bertujuan untuk membuat profil implementasi teknologi selular di Indonesia yang meliputi signal coverage, dalam kaitannya dengan faktor-faktor demografi kependudukan dan geografi wilayah Indonesia. Didapatkan profil bahwa Coverage sinyal seluruh jaringan (termasuk 2G, 3G dan 4G) telah mencakup 91% wilayah desa dan kelurahan se-Indonesia, atau 21 % dari seluruh wilayah daratan dan lautan Indonesia.

Ditemukan juga area cakupan sinyal di wilayah lautan yang berasal dari BTS di atas kapal. Merujuk kepada besarnya mobilitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut,  keberadaan BTS di atas kapal merupakan bagian dari solusi ideal untuk aksesibilitas negara kepulauan. Seluruh wilayah Indonesia telah mendapatkan akses data throughput di atas 1 Mbps, kecuali Maluku dan Papua.

Data juga menunjukkan bahwa Jakarta sebagai kota internasional mampu memberikan akses data 7 Mbps untuk download, dan 2.3 Mbps untuk upload.Wilayah-wilayah di Pulau Jawa mendapatkan unjuk kerja throughput senilai rata-rata 3.5 Mbps (download), dan 1.3 Mbps (upload).  Berturut-turut diikuti oleh unjuk kerja  download dan upload di Pulau Sumatera senilai 2.1 Mbps dan 600 kbps;  Pulau Kalimantan senilai 1.9 Mbps dan 700 kbps, Pulau Bali dan Nusa Tenggara senilai 1.5 Mbps dan 600 kbps;   Pulau Sulawesi senilai 1.5 Mbps dan 700 kbps;  dan Kepulauan Maluku-Papua senilai 300 kbps dan  115 kbps.

Kajian ini mengusulkan agar dilakukan 1) akselerasi Pembangunan infrastruktur di Wilayah Indonesia Timur; 2)  skema Insentif khusus untuk mendorong kinerja throughput yang merata hingga tingkat kecamatan; 3) Menjadikan Jakarta dan Pulau Jawa sebagai sentra pengembangan aplikasi (content development) 5 Aplikasi utama; 4) Pengembangan ekosistem konten digital berbasis  Local Innovation ;  5) Tarif khusus (Insentif) bagi pengunggah konten lokal dan penyedia produk dan jasa lokal berbasis e-commerce.

 

Fullscreen Mode