Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika dalam  Focus Group Discussion yang bertajuk  “Tarif Data Yang Ideal” pada tanggal 26 Juli 2017 menyatakan bahwa Pemerintah bersama dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) saat ini sedang merumuskan formula mengenai Tarif Layanan Data dan diharapkan dapat ditetapkan dalam waktu dekat setelah melalui “public consultation”.

Lebih lanjut Menteri, menyatakan bahwa formula tarif akan memberikan ruang bagi para penyelenggara telekomunikasi untuk saling berkompetisi antar Penyelenggara Telekomunikasi.

Menurut Menteri, tarif yang berlaku saat ini saling murah-murahan merupakan perilaku dari masing-masing operator. Tugas Regulator adalah menjaga kepentingan antara kepentingan produsen dengan konsumen, yang keberadaannya diperlukan dalam rangka menyaga keseimbangan antara Operator dengan pelanggan. Operator harus menghitung besaran biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan Layanan (total cost ownership – TCO) yang akan turun dari waktu ke waktu. Tarif yang murah murahan akan berdampak pada kelanjutan pembangunan jaringan telekomunikasi.

“Penyelenggaraan telekomunikasi saat ini dinilai tidak sehat karena jumlahnya terlalu banyak. Agar kondisi penyelenggaraan dapat lebih sehat dan dapat bertumbuh berkembang maka kepada penyelenggara telekokmunikasi sebaiknya dapat melakukan konsolidasi melalui merger atau akuisisi. Saya minta dukungan dari pihak-pihak yang melindungi kepentingan masyarakat seperti yayasan lembaga konsumen sudah bertemu dengan para pemegang saham dari penyelenggara telekomunikasi, namun sampai saat ini belum ada yang menindak lanjuti” demikian imbuh Menteri.

Menteri dan para pembicara minta kepada para penyelenggara telekomunikasi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai struktur dan komponen serta kebijakan tarif,  baik tarif Layanan suara maupun data dengan bahasa yang tidak terlalu teknis sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat awam,  sehingga diperoleh pemahaman bahwa tarif memiliki dimensi yang luas dan penting yaitu kelanjutan pembangunan jaringan dan fasilitas telekomunikasi di satu sisi dan aspek bisnis di sisi lain.