Direktur Eksekutif ATSI, Syachrial Syarif memaparkan tantangan dan peluang pembangunan jaringan pita lebar di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah kegiatan webinar bertajuk ‘Apakah Tarif Internet Menjadi Hambatan Utama Terwujudnya Indonesia Terkoneksi?’.

Webinar ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemkominfo pada 17 Maret 2022 di Bandung.

Dalam paparannya, Direktur Eksekutif ATSI mengidentifikasi permasalahan dalam pembangunan jaringan pita lebar di antaranya:

  1. Secara paradoks struktur pungutan negara baik itu di pusat dan daerah berpotensi meningkatkan biaya bagi operator dalam penyediaan layanan telekomunikasi.
  2. Layanan mobile dan fixe broadband menuntut operator untuk selalu menyediakan infrastruktur terbaru baik itu untuk perluasan 4G dan juga adopsi layanan 5G yang didukung oleh penggelaran secara masif dan segera jaringan fiber optic.
  3. Kesiapan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan infrastruktur dan layanan broadband baik itu dari sisi daya beli dan literasi digital menjadi peluang bagi operator untuk mendapatkan revenue yang wajar.
  4. Global player, OTT menjadi layanan subsitusi dari telekomunikasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Selanjutnya, arah pembangunan telematika itu adalah menujut optimalisasi serta sinergitas pembangunan serta pemanfaatn prasarana telekomunikasi dan non-telekomunikasi dalam penyelenggaraan telematika guna menciptakan efisiensi investasi yang akan mempengaruhi harga/biaya layanan yang dibebankan kepada masyarakat.

Oleh karena itu masih menurut pemaparan dari Direktur Eksekutif ATSI, setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus mencerminkan keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan individu, masyarakat dengan kepetingan bangsa dan negara.

Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah (pusat dan daerah), perusahaan telekomunikasi dan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur broadband.

Paparan selengkapnya dari Direktur Eksekutif ATSI dan juga narasumber yang lain bisa dilihat di video di bawah ini.